Flyer
Ada yang
mengatakan bahwa istilah flyer diambil dari cara distribusinya pada era
Perang Dunia 1, yaitu dengan menebarkannya dari atas pesawat! Pada masa
itu flyer menjadi alat propaganda yang sangat efektif. Iyalah gimana gak
efektif..!? Distribusinyanya aja oleh angin, yang bisa menjamah seluruh
kawasan. Kebayang kan gimana ramenya hujan kertas tersebut.
Lalu apa isi dari flyer? Yang pasti berbeda-beda, tergantung pada
kepentingan dari penggunaan flyer tersebut. Namun satu unsur utama yang
dominan adalah informasi. Baik itu dalam bentuk teks maupun visual.
Flyer pada dasarnya memang dibuat untuk memberitahu dan sekaligus
sebagai alat pendekatan yang persuasif, untuk mengajak atau bahkan
membentuk opini bagi orang banyak. Fomatnya juga beraneka ragam, mungkin
kalau jaman dulu bentuknya paling-paling hanya segi empat dan ukurannya
kurang lebih seukuran kartu pos standar tapi kalau sekarang.. hmmm..
jangan heran, macem-macem!! Aneh-aneh malah! Yang segi empat aja,
berukuran mulai dari ukuran cetak A4 hingga sekecil kartu nama, bahkan
ada yang bentuknya asimetris. Tapi bagaimana pun formatnya satu hal yang
khas dari flyer adalah masa berlakunya. Flyer biasa dibagikan beberapa
saat sebelum sebuah kejadian/event berlangsung dan lewat dari masa itu,
informasi yang disampaikan sudah tidak ‘up to date’ lagi alias
basi!….kelemahan? belum tentu! Justru hal inilah yang memungkinkan para
desainer untuk bereksperimen. Pada ruang dan media yang instan ini,
mereka dimungkinkan untuk bereksperimen dan menciptakan inovasi-inovasi
visual yang menarik. Seperti halnya teori desain packaging, flyer pun
memilki kesempatan hanya 1/5 detik untuk ‘menangkap’ mata si target
audience. Para desainer pun berlomba-lomba untuk membuat desain yang
paling eye catching dan memorable.
Brosur
Hampir
mirip dengan flyer, brosur biasanya memuat informasi atau penjelasan
tentang suatu produk, layanan, fasilitas umum, profil perusahaan,
sekolah, atau lainya dengan maksud untuk memperkenalkan produk dan
sarana beriklan. Informasi dalam brosur ditulis dalam bahasa yang
ringkas, dan dimaksudkan mudah dipahami dalam waktu singkat. Bila
terdiri dari satu halaman, brosur umumnya dicetak pada kedua sisi, dan
dilipat dengan pola lipatan tertentu hingga membentuk sejumlah panel
yang terpisah, sementara jika lebih dari satu lembar biasanya dijilid
dengan benang, kawat,atau sekedar disusun tanpa dijilid.
Brosur
merupakan media yang paling banyak digunakan oleh pelaku usaha. Media
ini termasuk sangat efektif dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli
suatu produk. Efektif disini tidak hanya berarti memerlukan ongkos
produksi yang cukup ringan, tapi juga bisa meyakinkan konsumen untuk
menggunakan apa yang kita tawarkan. Media cetakan dalam bentuk brosur
biasanya merupakan modal dasar yang digunakan oleh salesman, agen
penjualan, dan produsen untuk bisa menginformasikan kepada konsumen
mengenai keunggulan utama dari sebuah produk. Di dalam Brosur kita bisa
menjelaskan dengan detail apa saja kelebihan suatu produk, keuntungan
apa saja yang didapat konsumen bila membeli produk tersebut, bentuk
fisik, warna, ukuran serta bagaimana cara mendapatkan produk tersebut.
Poster
Perbedaan
mendasar poster dengan media promosi lainnya adalah poster biasanya
dibaca orang yang sedang bergerak; mungkin sedang berkendara atau
berjalan kaki. Sedangkan brosur, booklet, flyer dirancang untuk dibaca
secara khusus, mungkin duduk atau sesaat sambil berdiri. Karena itu
poster harus dapat menarik perhatian pembacanya seketika, dan dalam
hitungan detik, pesannya harus dimengerti.
Poster digunakan untuk berbagai macam keperluan, tapi biasanya hanya menyangkut satu dari empat tujuan berikut ini:
1. Mengumumkan / memperkenalkan suatu acara
2. Mempromosikan layanan / jasa
3. Menjual suatu produk
4. Membentuk sikap atau pandangan (propaganda)
Karena biasanya sasarannya adalah orang yang bergerak, maka selain berukuran besar, poster yang baik semetinya:
1. Berhasil menyampaikan informasi secara cepat
2. Ide dan isi yang menarik perhatian
3. Mempengaruhi, membentuk opini / pandangan
4. Menggunakan warna-warna mencolok
5. Menerapkan prinsip ’simplicity’
Katalog
Media
ini biasanya memuat informasi yang lebih lengkap dibanding flyer
ataupun brosur, sangat tepat untuk mempromosikan produk dengan jumlah
banyak. Katalog memuat informasi yang lebih lengkap, dari informasi
seputar spesifikasi produk, gambar produk, kelebihan dan keunggulan,
bahkan acapkali diinformasikan juga harga produk tersebut. Katalog akan
memudahkan konsumen untuk bisa memilih sendiri produk mana yang sesuai
dengan keinginan dan anggaran biayanya. Terkadang produk-produk yang
didisplay pada katalog disertai juga dengan info diskon. Contoh
penggunaan katalog antara lain digunakan oleh Giant, Alfamart, Hero,
Carrefour, Matahari, Olimpic, Colombia, dll
source: percetakan.biz